Disabilitas perajin perak di Lumajang butuh bantuan
Elshinta.com, Buruh pengrajin perak Imam Sahuri merupakan penyadang disabilitas bisu tuli, beralamat di Dusun Darungan RT 032 RW 006, Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ia berkarya dengan alat yang tergolong lama dan seharusnya perlu diganti guna memaksimalkan hasilnya.

Elshinta.com - Buruh pengrajin perak Imam Sahuri merupakan penyadang disabilitas bisu tuli, beralamat di Dusun Darungan RT 032 RW 006, Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ia berkarya dengan alat yang tergolong lama dan seharusnya perlu diganti guna memaksimalkan hasilnya.
Pria kelahiran tahun 1979 tersebut dijelaskan Slamet Efendi yang merupakan kakak kandung Imam Sahuri, bahwa adiknya tidak tersentuh dari berbagai bentuk bantuan apapun meskipun ia dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Harapan Slamet apa yang jadi mata pencaharian adiknya menjadi buruh pengrajin perak bisa memperoleh program bantuan kewirausahaan sosial supaya memperbaharui alat pengrajin yang telah digunakan.
"Ngak pernah mendapatkan bantuan apapun bentuknya, seandainya kegiatan Sahuri adik saya itu ada bantuan untuk membeli alat pengrajin perak sehingga proses pembuatan dan hasil lebih cepat dan baik", kata Slamet Efendi, Kamis (12/01).
Sahuri juga mempunyai kemampuan menggambar dengan karyanya yang autodidak, itu lakukan disela kegiatan utamanya tak ada harapan dari majikan peraknya, menggambar ia lakukan untuk mengusir kejenuhan atau hobinya.
"Memang gambarnya secara autodidak tentu lama hasil karyanya, karena masih satu per satu mencocokkan warna dari lukisan. Sementara kanvas itu saya yang buatkan tentu untuk mengisi waktu jika tidak ada harapan perak", ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono, Kamis (12/1).
Sementara itu Slamet Efendi juga berharap perlengkapan kias dan potong rambutnya mendapatkan perhatian dari pihak terkait selama ini bantuan apapun tidak tersentuh.
"Saya berharap adanya perhatian bagi usah kecil seperti saya dan adik saya ini, karena selama ini apapun jenis bantuan tidak pernah mendapatkan," pungkas Slamet di kediamannya.